Jumat, 20 Maret 2015

PEBUNCINGAN JRO DONG DING DAN PAWAI OGOH-OGOH MERIAHKAN TAWUR AGUNG KESANGA DI DESA MUNCAN

Ribuan masyarakat Muncan tumpah ruah menyaksikan pawai ogoh-ogoh yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan pergantian tahun baru saka 1937,sebanyak 13 ogoh-ogoh dibuat secara swadaya oleh krama Desa Muncan dan diarak mengelilingi desa. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Tawur Agung Kesanga yang dilaksanakan di Desa Pakraman Muncan. Puncak acara tawur agung kesanga ini dilakukan dengan PEBUNCINGAN JERO DONG DING yang dilaksanakan di catus pata desa pakraman muncan, dan dilanjutkan oleh krama melakukan pecaruan di masing-masing rumah, sebagai wujud bhakti dalam menyomiakan buta kala ke tempatnya masing-masing. Jero Dong Ding merupakan perwujudan manusia laki dan perempuan yang dibuat dari bahan kayu sakti/ dapdap untuk laki-laki dan pohon enau/jaga bajang untuk yang perempuan. Pebuncingan jero dong ding dapat dimaknai sebagai perwujudan memohon kesuburan alam semesta kepada Tuhan Yang Maha Esa disamping juga dapat diartikan sebagai bentuk pesan moral yang disampaikan kepada masyarakat bahwa untuk membina sebuah rumah tangga agar melalui prosesi pernikahan yang disaksikan oleh pejabat yang berwenang dan kelengkapan upacaranya. Setelah Jero Dong Ding dibuncingkan/dikawinkan selanjutnya di rarung ke tukad telaga dwaja. Menurut cerita tetua yang ada di Desa Muncan, dahulu sebelum jero dong ding di buncingkan diawali dengan mekotek menggunakan joan bambu di Bencingah Desa Muncan, namun tradisi tersebut berangsur punah karena dianggap membahayakan. Beberapa kearifan lokal yang ada di desa Muncan kiranya perlu digali dan di kembangkan kembali karena pesan moral yang disampaikan begitu mulia dan luhur diantaranya usaba timpung dengan tradisi mejurag, mapag toya di petung dengan memotong kerbau disekitar areal pura ulun suwi, kulkul terbesar didunia, sumber mata air sebagai tirta pengelukatan,sudamala, penembak serta banyak hal yang perlu di gali lagi. Suasana riuh bergabung sorak pemuda pemudi dalam atraksi ogoh-ogoh dengan gelak tawa yang lucu dari bebarapa bentuk yang di tampilkan, kegiatan ini sekaligus menumbuhkembangkan kreativitas masyarakat dalam bentuk seni dan kerawitan. Besok ketika matahari terbit, suasana sepi dan hening akan terasa. SELAMAT TAHUN BARU SAKA 1937 SEMOGA DAMAI DIHATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar